BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
paragraf/Alinea
Paragraf merupakan intipenuangan buah pikirn dalam sebuahn karangan. Dalam
sebuah paragraf teerkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat topik,
kalimat-kalimat penjelas, sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Dalam mengungkapkan gagasan itu , sebuah paragraf didukung oleh unsur-unsur
tertentu dengan fungsi yang berbeda-beda. Unsur-unsur itu disebut dengan
gagasan utama dan gagasan penjelas. Istilah gagasan bersinonim juga dengan
pikiran dan ide. Sementara kata utama bersinonim juga dengan kata pokok,
sentral,inti. Dengan demikian, frasa gagasan utama sering juga disinonimkan
denan ide utama, ide pokok, ide sentral, gagasn pokok, gagasan inti, pikiran
utama, pikiran pokok dan lain-lain istilah-istilah yang berbeda tersebt mengacu
kepada makna dan maksud yang sama.
Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah
paragraf. Keberadaan gagasan utama dapat dilihat secara eksplisit atau secara
implisit. Gagasan utama yang eksplisit biasanya dijumpai dalam jenis paragraf
deduktif, induktif atau campuran, gagasan yang implisit biasanya dijumpai dalam
jenis paragraf deskriptif. Gagasan pokok dapatdinyatakan dalam bentuk kata,
frase, klausa, dan kalimat. Dengan demikian,
setiap kalimat pokok/utama pastilah gagasan/ide pokok. Akan tetapi,
tidak setia ide pokok dinyatakan dalam wujud kalimat.
Gagasan penjelas adalah gagasan-gagsan pendukung yang berungsi menjelaskan
gagasan utama. Gagasan penjeas biasanya dinyatakan oleh lebih dari satu
kalimat.
Paragraf dapat juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek
(singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana satu gagasan
mulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku, kalau tidak
ada paragraf, karena kita seolah-oleh dicambuk untuk membaca terus menerus
sampai selesai. Kitapun sudah memusatkan pikiran pada kesatu gagasan ke gagasan
lain. Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita dapat
memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu.
B.
Paragraf berdasarkan tujuannya :
1.
Paragraf pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh:
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias
tidur dan tidak mau makan.
2.
Paragraf penghubung
Paragraf
penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.
Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.
Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf
disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3.
Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk
argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
Contoh :
Demikian
proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang
kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas
segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
C. jenis jenis paragraf
Jenis-jenis
paragraf berdasarkan teknik pemaparannya,yaitu :
1. Paragraf Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional
mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, Hampir
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya,
permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya
meningkat.
2. Paragraf Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian
anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan
untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga
semakin terlihat di mana-mana.
3.
Paragraf Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni
semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang
gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis
pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang
menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Paragraf Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam
nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan
keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan
manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa
dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus
mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian,
kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
1.
Paragraf
Narasi
Karangan
ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur
cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh.
Jam
istirahat, Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal
dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening, tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.
4.
Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat
topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa
atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat
topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari
sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa akibat, kalimat
pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.
Contoh :
Pak
Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami
padi selalu diperiksa tingkat keasamannya. Kalau sudah diketahui tingkat
keasamannya, beliau taburi kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa
hari sebelum diaduk. Ketika menanam, beliau selalu mengikuti aturan dari PPL
(Penyuluhan pertanian) baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon
yang ditanam pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain menggunakan pupuk
organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk Urea,TSP,dan KCL dengan
dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi tanaman
padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi. Hama-hamanya, baik hama tikus
maupun ulat penggerek batang selalu diberantas. Selain itu, Pa Ahmad selalu
berdoa agar hasil panennya melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen padi
pak Ahmad tahun ini sangat melimpah.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat
utamanya
a.
Paragraf deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan
dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.
b. Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat
khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
c. Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan
kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak
dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia
pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana
maupun yang modern. Kebudayaan dan
peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana
komunikasi.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan isinya
a.
Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang
tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan
paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam
cerita.
Contoh :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah
itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup.
Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di
belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh
hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
b.
Paragraf proses
Paragraf proses
ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat
dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau
proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
c.
Paragraf efektif
Paragraf
efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran
penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
d. Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang kata
atau kelompok kata. Pengembangan paragraf perulangan juga bisa dilakukan dengan
cara mengulang bagian-bagian kalimat yang penting.
Contoh :
Ada kaitan yang kuat antara makan, hidup dan berpikir pada manusia. Setiap manusia
perlu makan, makan untuk hidup. Hidup tidak hanya unuk makan. Akan tetapi hidup
manusia mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda antara yang satu dengan
yang lainya, tetapi ada persamaannya yakni salah satu diantaranya melangsungkan
keturunan. Keturunan merupakan
penerus bangsa yaitu generasi yang lebih baik dan tangguh. Tangguh menghadap
segala tantangan
dan rintangan. Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir.
Berpikir bukan sembarang berpikir tetapi berpikir jernih utuk memecahkan
berbagai persoalan hidup dan kehidupan (Taringan,1981:34).
e. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah paragraf
dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk memperjelas
maksud dalam kalimat topik.
Contoh :
Proses pengurusan surat-surat yang paling mudah ialah dengan cara
“Menembak” atau ”Lewat belakang” (Tidak melalui prosedur yang berlaku).
Contohnya waktu membayar pajak mobil, saya tidak mengurus sendiri, tetapi
menyuruh calo yang biasa mangkal disana. Beresnya cepat
sekali. Contoh lain waktu adik saya akan membuat SIM. Dia hanya memberikan uang da salinan KTP kepada calo lalu dia dipanggil
untuk dipotret. Beberapa menit kemudian, SIM pun selesai. Selain itu waktu
membuat akta kelahiran anak, saya hanya memerlukan waktu menunggu satu jam
dengan cara memberi uang pelicin alakadarnya. Sementara itu, orang lain harus
menunggu akta kelahiran anaknya beberapa jam setelah menyerahkan formulir
karena tidak memberi uang pelicin.
f. Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan
kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan
jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.
Contoh:
Siapakah Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha
terkenal di negeri tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang
pemerintahan kerajaan yang di Arab, akibat pertentangannya dengan pemerintah
negeri itu, dia lari ke Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama
Al-Qaeda. Selanjutnya, Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris
Internasional yang menyerang dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu
, dia menjadi salah seorang daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.
g.
Paragraf Perbandingan
Pengembangan
Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan kalimat
topik. Misalnya, kalimat topik mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan
dengan hal yang bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut
dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian kecil.
Contoh:
Sifat orang
jahat sama halnya dengan lalat. Lalat biasa hinggap di tempat-tempat yang kotor
dan selalu makan makanan yang menjijikan. Kemana saja dia pergi pasti pasti
membawa penyakit. Begitu juga orang jahat biasa tinggal di tempat-tempat
maksiat dan biasa makan makanan yang diharamkan. Kemana pun dia pergi pasti bikin membuat keonaran yang meresahkan warga.
D. Jenis Paragraf Berdasarkan Pola
Pengembangan Paragraf
1. Klimaks-Antiklimaks
Klimaks adalah
perincian gagasan dari gagasan yang paling bawah atau rendah menuju gagasan
yang paling tinggi kedudukan atau kepentingannya. Kebalikannya adalah
antiklimaks.
Contoh :
Bentuk traktor
mengalami perkembangan dari zaman kezaman sesuai dengan kemajuan teknologi yang
dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya, ada traktor
yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya kira-kira menyerupai mesin giling
yang digerakkan dengan tenaga uap. Tak lama kemudian, pada waktu tank menjadi
pusat perhatian orang, traktor pun berbentuk seperti tank. Traktor semacam ini
adalah hasil produksi perusahaan Cartepillar. Jepang pun tak kalah peranannya
dalam pembuatan traktor ini. Produksi Jepang yang khas di Indonesia dikenal
dengan nama padi traktor, yang bentuknya telah mengalami perubahan dari
model-model sebelumnya.
2. Sudut Pandang
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan
paragraf yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat
sesuatu.
Contoh :
Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing diatas jalan. Menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju sekian temannya sejajar dengan dia.
Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing diatas jalan. Menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju sekian temannya sejajar dengan dia.
3. Perbandingan dan
Pertentangan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.
Contoh :
Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif yang murah. Setiap orang dapat menjadi pelanggan dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Berbeda halnya dengan petromaks. Meskipun sama-sama membutuhkan bahan bakar, tetapi energi yang dihasilkan petromaks sangat kecil jika dibandingkan dengan pembangkit listrik biasa. Petromaks hanya digunakan di desa-desa, sedangkan listrik terdapat di kota-kota.
Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif yang murah. Setiap orang dapat menjadi pelanggan dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Berbeda halnya dengan petromaks. Meskipun sama-sama membutuhkan bahan bakar, tetapi energi yang dihasilkan petromaks sangat kecil jika dibandingkan dengan pembangkit listrik biasa. Petromaks hanya digunakan di desa-desa, sedangkan listrik terdapat di kota-kota.
4. Analogi
Analogi adalah bentuk
pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki
kesamaan atau kemiripan.
Contoh :
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.
5. Contoh
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.
5. Contoh
Sebuah gagasan bisa
menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh itu dapat
pula diuraikan dalam sebuah narasi atau deskripsi yang kuat.
Contoh :
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
6.PolaKlausalitas
Dalam pola ini sebab
bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian
pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut biasanya juga terbalik.
Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian
pengembangannya.
a.PolaSebab–Akibat
Contoh :
Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.
Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.
b. Akibat-Sebab
Contoh :
Para pembeli gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di luar took. Mereka juga berdesak-desakan di dalam took. Mereka ada yang duduk, ada yang berdiri, ada pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan Koran. Mereka rela mengantre karena harga gelombang cinta di took itu sangat murah.
Para pembeli gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di luar took. Mereka juga berdesak-desakan di dalam took. Mereka ada yang duduk, ada yang berdiri, ada pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan Koran. Mereka rela mengantre karena harga gelombang cinta di took itu sangat murah.
7. Generalisasi
Generalisasi adalah
penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat
mewakili. .
a. Umum-Khusus
Contoh :
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.
b. Khusus-Umum
Contoh :
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
8. Klasifikasi
Berbeda dari analisis atau uraian, pengembangan ini berusaha mengelompok-kan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Dengan demikian, hubungan di antara berbagai hal itu menjadijelas.
Contoh :
Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan buas, dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah diperbanyak. Contohnya: ikan bandeng, ikan mas, ikan gurami, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat jahat terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan gabus dan ikan lele. Ikan liar, meskipun jarang dipelihara, tetapi memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan bunter dan ikan ikanjeler.
Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan buas, dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah diperbanyak. Contohnya: ikan bandeng, ikan mas, ikan gurami, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat jahat terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan gabus dan ikan lele. Ikan liar, meskipun jarang dipelihara, tetapi memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan bunter dan ikan ikanjeler.
9. DefinisiLuas
Paragraf seperti ini
biasanya menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang menimbulkan
kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Istilah Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak hal,
globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara
atau batas-batas negara.
berantakan dalam penulisannya
BalasHapus