FILOSOFI PENDIDIKAN
A.
Pendekatan-Pendekatan dalam Teori
Pendekatan Filsafat
Terkait dengan upaya mempelajari
pendidikan sebagai teori dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan,
diantaranya: (1) pendekatan
sains; (2) pendekatan filosofi; dan (3) pendekatan religi; (4) Pendekatan
Multidisiplin. (Uyoh Sadulloh, 1994).
1. Pendekatan Sains
Pendekatan sains yaitu suatu
pengkajian pendidikan untuk menelaah dan dan memecahkan masalah-masalah
pendidikan dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai dasarnya. Cara
kerja pendekatan sains dalam pendidikan yaitu dengan menggunakan
prinsip-prinsip dan metode kerja ilmiah yang ketat, baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. Cara
kerja yang dipergunakan sebagaimana prinsip-prinsip dan metode kerja sains.
Jenis-jenis
sains pendidikan :
·
sosiologi
pendidikan merupakan terapan dari sosiologi untuk menelaah masalah-masalah
pendidikan.
·
Psikologi
pendidikan merupakan terapan dari psikologi untuk menelaah dan memecahkan
masalah-masalah pendidikan.
·
Administrasi
pendidikan merupakan cabang sians pendidikan sebagai aplikasi dari ilmu
menejemen yang di pengaruhi dari hasil penelitian dalam bidang manajemen.
Seperti planning, supervise dan control.
·
Teknologi
pendidikan merupakan cabang sains dari pendidikan sebagai aplikasi dari sains
dan teknologi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan dan hasil penelitian
dalam bidang teknologi. Teknologi pendidikan antara lain bertolak dari asumsi
bahwa pendidikan merupakan metodologi dan teknik belajar mengajar yang efektif
dan efisien.
·
Evaluasi
pendidikan merupakan aplikasi dari psikologi pendidikan dan statistik yang
banyak dipengaruhi oleh hasil perkembangan penelitian dalam psikologi
pendidikan dan statistik untuk menemukan dan menentukan tingkat keberhasilan
pendidikan.
·
Cabang-cabang
yang lain termasuk sains pendidikan adalah ekonomi kependudukan, ekologi,
bimbingan dan penyuluhan, pengembangan kurikulum, perencanaan, dan evalusai
sistem pndidikan.
2. Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofi yaitu suatu
pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan
menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah
pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya
terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang
lebih luas, kompleks dan lebih mendalam, yang tidak terbatas oleh pengalaman
inderawi maupun fakta-fakta faktual, yang tidak mungkin dapat dijangkau oleh
sains. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tujuan pendidikan yang
bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan hidup. Nilai
dan tujuan hidup memang merupakan fakta, namun pembahasannya tidak bisa dengan
menggunakan cara-cara yang dilakukan oleh sains, melainkan diperlukan suatu
perenungan yang lebih mendalam.
Tujuan akhir
suatu pengkajian filosofi dalam pendidikan adalah merumuskan apa dan bagaimana
seharusanya tentang pendidikan. Metode pengkajian filosofi adalah melalui
kajian rasional yang mendalam tentang pendidikan yang menggunakan semua
pengalaman manusia dan manusiannya.
3. Pendekatan Religi
Pendekatan religi yaitu suatu pendekatan
untuk menyusun teori-teori pendidikan dengan bersumber dan berlandaskan pada
ajaran agama. Di dalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan
yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk menentukan tujuan, metode bahkan
sampai dengan jenis-jenis pendidikan.
Cara kerja pendekatan religi berbeda dengan pendekatan
sains maupun filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya kepada akal
atau ratio, dalam pendekatan religi, titik tolaknya adalah keyakinan
(keimanan). Pendekatan religi menuntut orang meyakini duluterhadap segala
sesuatu yang diajarkan dalam agama, baru kemudian mengerti, bukan sebaliknya.
4.
Pendekatan multidisiplin
Untuk mengehasilkan suatu konsep yang
komprehensif dan menyeluruh dalam mempelajari pendidikan tidak bisa hanya
dengan menggunakan salah satu pendekatan atau disiplin saja. Misalnya kita
hanya menggunakan psikologi, sosiologi, filsafat atau hanya dengan pendekatan
religi. Pendidikan yang memiliki lapangan yang sangat luas, menyangkut semua
pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan tidak mungkin kalau hanya
dilihat dari salah satu aspek, atau dari salah satu kajian saja.
Jadi, pendekatan yang perlu kita
lakukan adalah pendekatan yang menyeluruh (pendekatan holistik), pendekatan multidisiplin yang terpadu.
B.
FILOSOFI PENDIDIKAN
Pendidikan dan filsafat adalah dua cabang kelimuan yang
sebenarnya saling terkait. Pendidikan semestinya harus berbasis pada filosofi
kendati sekarang ini pendidikan dianggap sudah agak melenceng dari filosofinya.
Jargon “mencerdaskan kehidupan bangsa” seakan-akan hanya tinggal slogan semata
karena pendidikan di Indonesia semakin mahal dan sulit dijangkau oleh
masyarakat yang kurang mampu.
1.
Hakekat Pendidikan di Masyarakat
Hakikat Pendidikan Menurut Raka Joni Pendidikan
merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara
kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidikan.
2.
Hakekat Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki
peran penting dalam sistem pendidikan. Di dalamnya tidak hanya mengandung
rumusan tujuan yang harus dicapai, tetapi juga pemahaman tentang pengalaman
belajar yang harus dimiliki setiap anak didik.Begitu pentingnya fungsi dan peran
kurikulum dalam menentukan keberhasilan pendidikan, karena itu kurikulum harus
dikembangkan dengan fondasi yang kuat.
Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses
penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta
bagaimana cara mempelajarinya.
3.
Hakekat Pendidikan Berbasis Fitra Manusia
Pendidikan yang dapat menghasilkan sosok pribadi yang
sempurna sangat ditentukan oleh terpenuhinya syarat-syarat ideal dari segenap
unsur/kompoenen pendidikan, yakni: 1. Tujuan, 2. Materi, 3, Proses, 4. Sarana
dan prasarana, 5. lingkungan, 6. Pendidikan, dan 7 anak didik. Dua hal yang
disebutkan terakhir adalah merupakan dua komponen pendidikan yang paling
menentukan, karenanya dua unsur tersebut disebut sebagai subjek pendidikan.
Berikut ini akan membahas bagaimana syarat ideal seorang anak didik, lebih
khusus lagi, menyoroti bagaimana memahami hakekat anak didik yang ketika lahir
berada dalam kondisi fitrah, sehingga proses pendidikan anak dapat dilakukan
dengan tepat dan baik.
4.
Hakekat Pengembangan Metode Pendidikan
Metodologi pendidikan secara umum
dapat dikemukakan sebagai mediator pelaksanaan operasional pendidikan. Secara
khusus biasanya metodologi pendidikan berhubungan dengan tujuan dan materi
pendidikan dan juga dengan kurikulum. Dengan bertolak pada dua pendekatan ini
dapat dikatakan bahwa metode berfungsi mengantarkan pada suatu tujuan kepada
obyek sasaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sutisno, A.N, dkk.(2012).Telaah Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta : cv Budi Utama.
Barnadib. Filsafat Pendidikan:
Sistem dan Metode. Yogyakarta: IKIP, 1994.
Smith, S. Gagasan Tokoh-tokoh
Bidang Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 1986.
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan
dalam Persfektif Islam. Bandung: Rosda Karya.
Surajiyo.(2005).
Ilmu Filsafat. Jakarta: PT Bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar