Kamis, 12 Februari 2015

filosofi pendidikan



FILOSOFI PENDIDIKAN
A.    Pendekatan-Pendekatan dalam Teori Pendekatan Filsafat
Terkait dengan upaya mempelajari pendidikan sebagai teori dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, diantaranya: (1) pendekatan sains; (2) pendekatan filosofi; dan (3) pendekatan religi; (4) Pendekatan Multidisiplin. (Uyoh Sadulloh, 1994).
1.       Pendekatan Sains
Pendekatan sains yaitu suatu pengkajian pendidikan untuk menelaah dan dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai dasarnya. Cara kerja pendekatan sains dalam pendidikan yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode kerja ilmiah yang ketat, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Cara kerja yang dipergunakan sebagaimana prinsip-prinsip dan metode kerja sains.
Jenis-jenis sains pendidikan  :
·         sosiologi pendidikan merupakan terapan dari sosiologi untuk menelaah masalah-masalah pendidikan.
·         Psikologi pendidikan merupakan terapan dari psikologi untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan.
·         Administrasi pendidikan merupakan cabang sians pendidikan sebagai aplikasi dari ilmu menejemen yang di pengaruhi dari hasil penelitian dalam bidang manajemen. Seperti planning, supervise dan control.
·         Teknologi pendidikan merupakan cabang sains dari pendidikan sebagai aplikasi dari sains dan teknologi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan dan hasil penelitian dalam bidang teknologi. Teknologi pendidikan antara lain bertolak dari asumsi bahwa pendidikan merupakan metodologi dan teknik belajar mengajar yang efektif dan efisien.
·         Evaluasi pendidikan merupakan aplikasi dari psikologi pendidikan dan statistik yang banyak dipengaruhi oleh hasil perkembangan penelitian dalam psikologi pendidikan dan statistik untuk menemukan dan menentukan tingkat keberhasilan pendidikan.
·         Cabang-cabang yang lain termasuk sains pendidikan adalah ekonomi kependudukan, ekologi, bimbingan dan penyuluhan, pengembangan kurikulum, perencanaan, dan evalusai sistem pndidikan.

2.      Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas, kompleks dan lebih mendalam, yang tidak terbatas oleh pengalaman inderawi maupun fakta-fakta faktual, yang tidak mungkin dapat dijangkau oleh sains. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tujuan pendidikan yang bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan hidup. Nilai dan tujuan hidup memang merupakan fakta, namun pembahasannya tidak bisa dengan menggunakan cara-cara yang dilakukan oleh sains, melainkan diperlukan suatu perenungan yang lebih mendalam.
Tujuan akhir suatu pengkajian filosofi dalam pendidikan adalah merumuskan apa dan bagaimana seharusanya tentang pendidikan. Metode pengkajian filosofi adalah melalui kajian rasional yang mendalam tentang pendidikan yang menggunakan semua pengalaman manusia dan manusiannya.


3.      Pendekatan Religi
Pendekatan religi yaitu suatu pendekatan untuk menyusun teori-teori pendidikan dengan bersumber dan berlandaskan pada ajaran agama. Di dalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk menentukan tujuan, metode bahkan sampai dengan jenis-jenis pendidikan.
Cara kerja pendekatan religi berbeda dengan pendekatan sains maupun filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya kepada akal atau ratio, dalam pendekatan religi, titik tolaknya adalah keyakinan (keimanan). Pendekatan religi menuntut orang meyakini duluterhadap segala sesuatu yang diajarkan dalam agama, baru kemudian mengerti, bukan sebaliknya.
4.      Pendekatan multidisiplin
Untuk mengehasilkan suatu konsep yang komprehensif dan menyeluruh dalam mempelajari pendidikan tidak bisa hanya dengan menggunakan salah satu pendekatan atau disiplin saja. Misalnya kita hanya menggunakan psikologi, sosiologi, filsafat atau hanya dengan pendekatan religi. Pendidikan yang memiliki lapangan yang sangat luas, menyangkut semua pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan tidak mungkin kalau hanya dilihat dari salah satu aspek, atau dari salah satu kajian saja.
Jadi, pendekatan yang perlu kita lakukan adalah pendekatan yang menyeluruh (pendekatan holistik),  pendekatan multidisiplin yang terpadu.
B.     FILOSOFI PENDIDIKAN
Pendidikan dan filsafat adalah dua cabang kelimuan yang sebenarnya saling terkait. Pendidikan semestinya harus berbasis pada filosofi kendati sekarang ini pendidikan dianggap sudah agak melenceng dari filosofinya. Jargon “mencerdaskan kehidupan bangsa” seakan-akan hanya tinggal slogan semata karena pendidikan di Indonesia semakin mahal dan sulit dijangkau oleh masyarakat yang kurang mampu.
1.      Hakekat Pendidikan di Masyarakat
Hakikat Pendidikan Menurut Raka Joni Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidikan.
2.      Hakekat Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan. Di dalamnya tidak hanya mengandung rumusan tujuan yang harus dicapai, tetapi juga pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap anak didik.Begitu pentingnya fungsi dan peran kurikulum dalam menentukan keberhasilan pendidikan, karena itu kurikulum harus dikembangkan dengan fondasi yang kuat.
Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya.
3.      Hakekat Pendidikan Berbasis Fitra Manusia
Pendidikan yang dapat menghasilkan sosok pribadi yang sempurna sangat ditentukan oleh terpenuhinya syarat-syarat ideal dari segenap unsur/kompoenen pendidikan, yakni: 1. Tujuan, 2. Materi, 3, Proses, 4. Sarana dan prasarana, 5. lingkungan, 6. Pendidikan, dan 7 anak didik. Dua hal yang disebutkan terakhir adalah merupakan dua komponen pendidikan yang paling menentukan, karenanya dua unsur tersebut disebut sebagai subjek pendidikan. Berikut ini akan membahas bagaimana syarat ideal seorang anak didik, lebih khusus lagi, menyoroti bagaimana memahami hakekat anak didik yang ketika lahir berada dalam kondisi fitrah, sehingga proses pendidikan anak dapat dilakukan dengan tepat dan baik.
4.      Hakekat Pengembangan Metode Pendidikan
Metodologi pendidikan secara umum dapat dikemukakan sebagai mediator pelaksanaan operasional pendidikan. Secara khusus biasanya metodologi pendidikan berhubungan dengan tujuan dan materi pendidikan dan juga dengan kurikulum. Dengan bertolak pada dua pendekatan ini dapat dikatakan bahwa metode berfungsi mengantarkan pada suatu tujuan kepada obyek sasaran tersebut.







DAFTAR PUSTAKA

Sutisno, A.N, dkk.(2012).Telaah Filsafat Pendidikan. Yogyakarta : cv Budi Utama.
Barnadib. Filsafat Pendidikan: Sistem dan Metode. Yogyakarta: IKIP, 1994.

Smith, S. Gagasan Tokoh-tokoh Bidang Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 1986.

Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam. Bandung: Rosda Karya.
Surajiyo.(2005). Ilmu Filsafat. Jakarta: PT Bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar